Tuesday, May 21, 2013

Toko Online


     Di zaman sekarang, ada berjuta-juta orang di dunia sebagai pengguna internet. Baik menggunakan PC ataupun mobile. Ini menambah peluang untuk mencari keuntungan dari usaha penjualan online karena banyaknya orang yang terhubung dengan internet.
     Para konsumen banyak yang berbelanja online di website dan juga di jejaring sosial, misalnya facebook, twitter, bahkan instagram. Strategi bisnis penjualan online dapat sukses jika di dukung oleh kinerja aplikasi E-commerce yang optimal mulai dari pemesanan barang, pembayaran barang sampai pada pengiriman barang seharusnya dilakukan dengan cepat, murah, aman, dan nyaman.
     Toko online sebaiknya didukung dengan variatifnya produk yang dijual, serta program dari pengelola untuk menarik pembeli seperti diskon dan reward bagi konsumen tetap. Penjualan online juga dapat berhasil jika kualitas karyawan maupun pengelola situs lebih baik sehingga dapat melayani konsumen dengan baik dan menciptakan kesetiaan pelanggan.

     Berikut ini adalah beberapa contoh website yang digunakan sebagai toko online www.tokobagus.com, www.kaskus.co.id, www.toserba-id.com, dll. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas bagaimana cara berbisnis di dunia maya yang terdiri dari tahap-tahap melakukan penjualan online, mengenai keamanan dalam melakukan pembayaran, dan contoh kasusnya.

A. Tahap-tahap Penjualan Online
Secara umu, terdapat 5 tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan bisnis online, baik menjual produk sendiri atau menjual produk orang lain (affiliate program/reseller).

1. Menetapkan Ide untuk Berbisnis
Kita dituntut untuk menetapkan sebuah ide dan merealisasikannya, sehingga ide tersebut tidak hanya sebagai rencana. Namun ide tersebut haruslah yang dapat menghasilkan income atau pendapatan.

2. Melakukan Riset Pasar tentang Prospek Bisnis
Riset pasar pada bisnis online berguna untuk mengetahui seberapa besar pasar produknya. Jika kita sudah tahu seberapa banyak para pencari produk kita, maka kita akan yakin bahwa produk yang akan dijual pasti banyak peminatnya.

3. Menyiapkan Bahan-bahan Penunjang untuk Menjalankan Bisnis
Bahan-bahan penunjang pada toko offline misalnya saja rak pakaian untuk toko pakaian. Toko online juga memerlukan bahan-bahan penunjang, yaitu sebuah tulisan atau artikel pada website yang menjelaskan tentang toko online kita. Selanjutnya gambar-gambar yang menunjang ide toko kita, viedo/gambar yang menggambarkan produk yang dijual. Selain itu terdapat PPC dan PTC yang digunakan sebagai bahan penunjang bisnis kita. PPC(Pay Per Click) dan PTC(Paid To Click) adala perusahaan periklanan. Pada PPC, kita cukup membuat sebuah website/blog menyangkut produk kita. Lalu kita sediakan tempat di website agar iklan PPC dapat tampil di website kita. Ketika ada konsumen yang tertarik untuk mengklik iklan PPC tersebut, maka kita akan mendapat komisi. Pada PTC, kita akan dibayar jika mengklik sendiri iklan pada perusahaan PTC. Untuk mendapatkan komisi yang lebih besar, kita harus mengajak orang lain untuk mengklik iklan tersebut.

4. Membuat Website sebagai Identitas Perusahaan
Website adalah identitas perusahaan. Segala transaksi bermula dari website kita. Yang diperlukan pada sebuah website adalah nama domain dan sewa hosting. Cukup menyewanya per tahun, maka website kita akan bisa dilihat dari tempat manapun di dunia ini.

5. Melakukan Promosi untuk Mengundang Pengunjung
Dengan mengadakan promosi di dunia online, pengunjung yang beli atau tidak akan berdampak bagus terhadap website kita. Baik dampak penjualan langsung dari produk maupun dampak tidak langsung dari pemasukkan iklan, rating website, dll. Mengundang pengunjung datang ke website kita ada 2 cara, yaitu
- Promosi gratis, dikenal dengan istilah SEO (Search Engine Optimation)  atau promosi berbayar. SEO memanfaatkan fasilitas pencarian google agar website kita tampil di halaman utama pencarian google.
- Promosi berbayar, yaitu kita memasang iklan di berbagai website iklan atau perusahaan periklanan

B. Keamanan untuk Melakukan Pembayaran
     Berbelanja online saat ini sangat digemari orang-orang di dunia. Karena dengan berbelanja online, kita dapat menghemat waktu serta tenaga. dan juga kita bisa membeli barang-barang di berbagai daerah. Namun, kecemasan dalam melakukan pembayaran dalam berbelanja online masih sangat besar. Tidak sedikit konsumen yang ditipu, contohnya adalah ketika pembayaran sudah dilakukan namun barang yang dipesan tidak dikirimkan. 
     Menurut AKKI (Asosiasi Kartu Kredit Indonesia), konsumen di Indonesia menginginkan adanya sistem pengamanan dan jaminan yang berlapis. Mereka bersedia melakukan transaksi secara online bila toko tersebut menerapkan metode pembayaran yang aman, memberikan jaminan dari bank, dan tentunya jaminan dari perusahaan penerbit kartu kredit.
          Pada dasarnya ada 3 lapisan pengamanan dalam mekanisme pembayaran online yang ditawarkan Visa, yaitu :
1. Verified by Visa (VbV)
VbV merupakan metode autentik pemegang kartu dengan menggunakan password ketika melakukan transaksi online. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan password pribadi ketika melakukan pembayaran dengan kartu Visa secara online. Selanjutnya sistem Visa akan memverifikasi identitas kita kepada merchant, dan meyakinkan kita sebagai pemegang kartu bahwa data kita diproses secara aman.

2. Tiga Digit Kode Pengaman
Disebut juga dengan kode CVV2, tiga digit kode ini tertera di belakang kartu Visa, tepat bersebelahan dengan tanda tangan kita. Kode ini menunjukkan pada merchants bahwa kartu kita benar-benar bersama kita ketika sedang melakukan transaksi online atau melalui telepon.

3. Real Time Fraud Monitoring
Sistem Pengamanan tidak berhenti begitu saja setelah transaksi berhasil dilakukan. ada mekanisme yang telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya fraud, baik yang dilaporkan oleh pemegang kartu kredit atau yang tertangkap oleh sistem monitoring Visa. Bank penerbit kartu kredit akan menahan sementara biaya-biaya yang mencurigakan. Kemudian bersama Visa, bank akan melakukan konfirmasi sesegera mungkin pada pemilik kartu kredit untuk memverifikasi biaya-biaya tersebut.

C. Contoh Kasus Penjualan Online
     Dengan adanya penjualan dan pembelian secara online, tidak sedikit terdapat kasus yang merugikan suatu pihak. Contohnya kasus penipuan yang dilandasi dengan modus untuk mendapatkan keuntungan. 
     Berikut ini adalah beberapa kasus yang terjadi pada transaksi penjualan & pembelian online :
1. Pembajakan Akun
Pembajakan akun sering terjadi pada tokoh-tokoh populer. misalnya akun facebook. Ketika pembajakan berhasilm tipu-menipu mulai dilakukan. Mulai dari menjual produk, meminta pengiriman uang, dll.

2. Barang Tidak Dikirm
Ketika transaksi pembayaran sudah dilakukan, kasus yang juga sering terjadi yaitu barang yang sudah dibeli tidak kunjung datang atau tidak sampai ditangan pembeli. Ini merugikan pembeli, karena ia sudah mengeluarkan biaya untuk membeli barang tersebut.

3. Bombastis
Yaitu pemilik toko online memberikan janji atau promosi yang terlalu tinggi sehingga menggoda para konsumen. Namun, ketika produk atau layanan yang diberikan tidak sesuai dengan promosi, konsumen akan merasa kecewa.

     Tetapi jangan khawatir dengan kasus-kasus tersebut. Kita dapat mengantisipasinya dengan melakukan beberapa hal berikut :
- Memeriksa website toko online tersebut. Apakah website itu didesain secara profesional? Walaupun bukan jaminan, namun website yang didesain secara profesional memerlukan biaya yang lebih dalam pembuatannya daripada website yang sekedarnya.
- Memeriksa identidas penjual. Apakah ada nama, alamat lengkap, dan nomor telepon dari penjual? Mengetahui alamat yang lengkap lebih kuat dibandingkan hanya sekedar nama.
- Membaca Testimonial. Apakah testimonial yang diberikan kelihatan benar-benar nyata? Cara paling aman dalam membeli sesuatu adalah dengan melihat tetimonial yang diberikan oleh pembeli sebelumnya.

sumber :
bisnisdavit.com/tahapan-membangun-bisnis-online.html
female.kompas.com/read/2012/10/11/17570237

2 comments: