Sunday, September 18, 2011

Air, Burung, dan Nenek Moyang

gue cuma mau post beberapa baris dari syair nya Phellen Philip Baldini & Iman Soleh yang menurut gue mah OK punya nih, cekidot yaaa...

jika kau pergi ke sudut-sudut negeri dan kau bertemu dengan rindu, maka kau telah menjadi manusia

jika kau mentiadakan dirimu dari tujuan keduniaanmu, maka kau telah menjadi manusia

jika kau menempatkan alam sebagai sahabat baikmu, maka kau telah menjadi manusia

waktu tidak pernah berkurang, sedetik yang lalu masa lalu, sedetik yang akan datang siapa yang tau

yambare ranaa
jika kau mampu memberi cinta pada siapapun
jika kau menjadi murid dari berbagai ilmu
jika kau menempatkan perbedaan sebagai kekayaan
jika kau mampu menunjukan pintu bagi kehidupan apapun
jika kau menempatkan bangsa manapun sebagai manusia
maka kaulah manusia

jika jalanmu menanjak, tenagamu haruslah keiklasan
keringatmu haruslah ketawakalan
jika jalanmu buntu, nafasmu haruslah kesabaran

burung diangkasa yang susah untuk ditaklukan apakah itu? pikiran

apa yang harus digali seperti harta karun? ilmu

apa yang mengalir lancar dapat menghilangkan dahaga menghidupkan sekaligus mematikan? kata-kata

apa yang membuat manusia menjadi tuli tak dapat mendengar getaran bumi, gemuruh gunung maupun suara merdu pepohonan? ketidaktahuan

apa yang dapat menimbulkan dahaga seumur hidup? kebahagiaan

sumber air yang berbisik menuju samudera, apakah itu? kasih sayang

apa yang tidak bisa ditambah ataupun dikurangi? waktu

apa yang harus dimiliki setiap orang? cinta

apa yang paling berat membawa sekaligus melaksanakannya? amanah

gak semuanya gue tulis cuma beberapa baris doang nih hehe

2 comments: