Wednesday, March 21, 2012

TUGAS IBD 1


NAMA        : INDRI MULIASARI
NPM           : 53411619
KELAS       : 1IA12
ILMU BUDAYA DASAR
UNIVERSITAS GUNADARMA

TENGGELAMNYA BUDAYA INDONESIA

            Masih adakah budaya Indonesia di era globalisasi ini? Masih adakah para insan muda yang giat mempelajari lebih dalam tentang budaya tanah air kita? Atau mungkin budaya kita telah tenggelam, dan tersisihkan oleh berkembangnya budaya-budaya asing yang masuk ke negeri kita? Sebelum membahas mengenai budaya indonesia, sebaiknya kita mengetahui apa arti dari ilmu budaya dasar terlebih dahulu.
            Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari bahasa Inggris ‘The humanities’. Sedangkan humanities berasal dari bahasa Latin humanus yang artinya manusia, berbudaya, dan halus.
Dari penjelasan yang telah diberikan diatas, maka telah diketahui bahwa ilmu budaya dasar membahas tentang kebudayaan yang ada dimasyarakat. Saat ini, di tahun 2012, ada berapakah kebudayaan indonesia yang diketahui oleh masyarakat Indonesia sendiri? Mungkin ada yang benar-benar mendalami ilmu-ilmu kebudayaan, sehingga mengetahui berbagai macam kebudayaan Indonesia. Tetapi, bagaimana dengan para remaja yang akan menggantikan para petinggi negara? Apakah mereka juga mengetahui apa saja kebudayaan yang ada di tanah air kita?
            Kali ini saya akan membahas salah satu kebudayaan Indonesia yang paling fenomenal, yang sangat memiliki keunikan tersendiri dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di negara lain. WAYANG. Masih adakah masyarakat indonesia yang tidak mengetahui wayang? Sebuah pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, dan telah ditetapkan pada Daftar Warisan Dunia pada taun 2003 oleh UNESCO.
            Menurut saya ada yang masih kurang setelah ditetapkannya wayang sebagai warisan dunia, karena hanya segelintir orang yang berusaha sekeras mungkin untuk bisa mempertahankan wayang sebagai warisan Indonesia. Ya, hanya segelintir orang, bukan seluruh masyarakat Indonesia yang bergerak mendukungnya. Bahkan saya bisa menilai sendiri bahwa tidak semua masyarakat tau bahwa wayang saat ini sudah ditetapkan sebagai warisan dunia.
Mengapa bisa terjadi seperti itu? Apa yang sudah terjadi dengan bangsa kita? Beberapa alasan ini bisa jadi penyebabnya. Yang pertama adalah kurangnya pendidikan tentang kebudayaan yang diberikan baik dirumah maupun disekolah. Namun dibeberapa daerah yang masih kental dengan adat istiadatnya, kemungkinan besar para orang tua atau leluhurnya akan mengajarkan kebudayaan khas mereka kepada anak cucunya, sayangnya tidak semua anak-anak Indonesia mendapatkannya.
Yang kedua adalah kurangnya minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari lebih dalam tentang kebudayaan negaranya sendiri. Kebanyakan masyarakat sekarang hanya mengetahui apa yang sedang menjadi sorotan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Bagaimana dengan kebudayaan-kebudayaan yang tidak mendapat sorotan publik? Padahal banyak sekali kebudayaan yang ada di negara kita.
Selanjutnya adalah budaya dari negara-negara asing yang masuk ke Indonesia. Ini menyebabkan beralihnya pandangan masyarakat dari budaya tradisional ke budaya modern. Dan membuat semakin tenggelamnya budaya tradisional kita.
Inilah beberapa penyebab wayang, sebagai salah satu budaya Indonesia tidak terlalu spektakuler saat menampilkan sebuah pertunjukkan. Walaupun masih ada beberapa daerah yang menggunakan pertunjukkan wayang sebagai acara untuk mempererat silaturahmi dengan warga sekitar. Namun tidak di kota-kota besar seperti di Jakarta misalnya, masyarakatnya lebih antusias menyambut pertunjukkan musik dari band-band luar negeri dengan harga yang melambung tinggi.
Ada yang perlu diperhatikan untuk para muda-mudi yang nanti akan menjadi pemimpin negara, rasa cinta kepada tanah air Indonesia harus besar. Ini yang menjadi langkah awal kita untuk tetap mencintai kebudayaan negara sendiri, tetapi tetap menghormati kebudayaan negara lain. 

No comments:

Post a Comment